Senin, 21 Oktober 2013

Philophobia- Fear of falling in love or being in love



Cinta adalah salah satu hal yang paling indah yang terjadi dalam hidup manusia. Cinta adalah perasaan yang tidak dapat dihindari, dan bisa datang kapan saja, pada siapa saja, dan di mana saja. Cinta tak peduli siapa Anda, apakah Anda memiliki phobia atau tidak, ia akan datang. Saat jatuh cinta terjadi dan datang seenaknya, seorang philophobia akan mengalami gejala-gejala kesakitan seperti mual, pusing, tidak bisa tidur, dan sebagainya. Saat ini banyak situs dari luar Indonesia yang membahas hal ini.

Pengertian Phobia dan Philophobia

Ketakutan merupakan emosi atau tanda peringatan yang muncul pada saat seseorang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidupnya. Sedangkan ketakutan yang berlebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan disebut dengan nama Phobia. Istilah phobia berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional, yang dirasakan dan dialami oleh seseorang. Phobia merupakan suatu ketakutan yang tidak terkontrol, gangguan ini ditandai oleh ciri-ciri psikis dan fisik. Ciri psikis adalah rasa cemas atau panik tetapi tanpa dasar yang jelas, sedangkan ciri fisik misalnya ; gemetar, jantung berdebar-debar, terkadang disertai nafas tersengal-sengal dan perasaan ingin muntah. Bahkan bisa menyebabkan si pengidapnya pingsan, serangan jantung (bagi yang punya penyakit jantung), selain itu dia bisa saja menyakiti dirinya sendiri atau orang lain ketika phobianya kambuh.
Apabila seseorang terus menerus barada dalam situasi ini, maka hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang tersebut untuk mengendalikan perasaan takutnya. Orang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi ( mental blocks) yang disebabkan karena tidak memiliki saluran pelepasan emosi ( katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber phobia, maka secara otomatis akan merasa cemas dan memilih untuk mundur kembali atau regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi secepatnya akan berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek phobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat yang mengakibatkan pola respon tersebut dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Oleh karena itu seseorang penderita phobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif.

Macam-Macam Phobia

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
  1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
  2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
  3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
Tetapi bagaimana kalau kita mengalami sindrom takut jatuh cinta ? Istilah ini disebut dengan Philophobia. Kata philophobia  berasal dari bahasa Yunani, yaitu “philia” yang artinya love, cinta dan kata  “phobia” yang artinya fear, takut. Philophobia merupakan penyakit mental dalam diri seseorang yang takut untuk jatuh cinta dan dicintai, orang-orang yang mempunyai penyakit ini biasanya pernah mengetahui dan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hal percintaan. Mereka takut jatuh cinta karena anggapan mereka tentang jatuh cinta itu adalah hal yang tidak menyenangkan, mungkin juga mereka menganggap itu merugikan. Akibatnya si penderita selalu merasa takut, gelisah,dengan menunjukkan sikap permusuhan, kebencian, diskriminasi, dan berprasangka buruk yang menetap terhadap suatu objek atau situasi tertentu maupun lawan jenis yang ada di sekelilingnya.

Penyebab Philophobia

Pengidap philophobia biasanya mempunyai pikiran irasional yang diyakini sebagai suatu kenyataan atau kebenaran tentang situasi yang menyangkut tentang percintaan. Hal ini disebabkankarena pernah mengalami ketakutan yang hebat dan pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah dimana semuanya ditekan kedalam alam bawah sadar. Penyebab philophobia sangat beragam, yaitu seseorang yang pernah merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan dalam percintaan, keluarga yang tidak harmonis dan lingkungan yang kacau, pernah dikhianati oleh orang yang dia cintai, mengalami patah hati yang mendalam, karena imajinasi  berlebihan yang diinginkan yang tidak tercapai, sering ditolak cintainyarasa percaya diri yang tinggi atau sebaliknya mempunyai rasa percaya diri yang rendah, kegagalan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, seseorang yang melihat atau mendengar cerita dari orang lain yang menyakitkan karena cinta sehingga dia  tidak ingin hal itu terjadi terhadap dirinya, dan alasan lainnya mungkin karena penderita philophobia kurang berlapang dada untuk merelakan cintanya pergi yang akhirnya jadi kapok sama yang namanya cinta.

Ciri-ciri Philophobia

1.      Merasa resah setiap ada seseorang yang berusaha memberikan perhatian lebih atau mencoba mengungkapkan “cinta”nya ke kamu. yang kemudian cenderung memilih untuk menghindar atau menolaknya.
2.  Masih menyimpan barang-barang kenangan mantan dan masih sering diam-diam nangis menyesali hal-hal yang sudah-sudah
3.    Tak berani berkomitmen, sekalipun sudah sering jalan bareng. Selalu bertanya-tanya dalam hati “Benarkah ini orang yang tepat?”
4.      Selalu berpikiran negatif setiap ada lawan jenis yang mencoba mendekat.
5.   Cenderung akan bereaksi menghindar ataupun emosi saat seseorang menanyakan tentang komitmen.
6.      Memiliki rasa takut yang tidak jelas ketika sedang bersama orang yang di suka
7.    Mulai menarik diri atau menghilang saat sadar sudah mulai jatuh cinta pada seseorang. jadi yang biasanya ditelpon dia ngangkat tapi tiba-tiba susah dihubungin atau saat di sms biasanya cepat balas tiba-tiba lama balasnya.
8.      Terjadi pergolakan sudah mampukah untuk mencintai dan dicintai atau belum ?
9.      Umumnya masih terjebak dimasa lalu, meskipun sadar itu salah terkadang tetap saja tidak bisa dengan mudah membuka hati
10.   Saat telah memiliki orang yang mulai dicintai cenderung menghindar, memiliki kadar gengsi yang tinggi, bersikap seolah tidak memperdulikan orang tersebut, terkadang bersikap sangat cuek dan masa bodoh padahal dalam dirinya sangat memperhatikan orang yang mulai disukainya tersebut hanya saja tidak ingin terlalu menunjukkannya dan sangat menginginkan orang yang tak menyerah padanya.

Jadi bila anda jatuh cinta pada seseorang yang philophobia , bersabarlah dan bantu dia pelan-pelan mulai mencintai anda, bisa jadi malah sebenarnya dia telah mencintai anda hanya saja masih merasa takut dan membutuhkan dorongan yang lebih besar untuk memberanikan diri untuk menghadapi cinta. Bantu dia untuk merubah pikirannya, bahwa tidak selamanya cinta itu menyeramkan dan tidak semua lawan jenis akan menyakitinya seperti yang ada didalam pikirannya. Jika anda cukup sabar menghadapinya, pelan namun pasti dia akan mulai lebih membuka hatinya untuk anda.

“ Ada orang yang sangat ingin dipertahankan dan diperjuangkan bahkan meskipun dia berkata sangat ingin pergi karna pada dasarnya orang itu tidak ingin ditinggalkan karna itu mereka lebih cenderung pergi meninggalkan”

Teknik Penyembuhan

Ada beberapa teknik untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb:
  1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
  2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia dihadapkan secara langsung untuk menghadapi, menyentuh, memegang dan merasakan dengan sumber phobia tersebut sampai ia tidak ketakutan lagi.
  3. Desensitisasi SistematisPenyebab atau sumber fobia didekati secara bertahap, namun hal ini biasanya memerlukan tekad yang sangat kuat dan memakan waktu yang agak lama (tergantung dari seberapa parahnya ketakutan yang kita alami)
  4. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.
    • konseling : konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
    • Psikoterapi : seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
    • Kognitif terapi : atau (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
  5. Self hipnotis : Dengan menimbulkan motivasi lain yang lebih kuat dalam diri. Dalam keadaan relax, orang yang mengidap fobia memberanikan diri untuk melepaskan emosi negatif yang terkena (katarsis).
  6. Dengan obat : Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil, Namun obat- obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan dan lainya, adapun obat-obatan yang bisa di konsumsi adalah sebagai berikut.
    • Antidepresan : obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
    • Obat penenang : biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
    • Beta-blocker : obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
  1. Meyakini dalam hati bahwa tidak ada yang perlu ditakuti secara berlebihan, karena yang patut untuk ditakuti hanyalah Allah SWT, karena Ia adalah pencipta mahkluk-mahkluk tersebut.
Cara Untuk Menghilangkan Philophobia

1.      Relax dan Tenang
Seorang Philophobic akan merasakan kegelisahan yang berlebihan (anxciety disorder) apabila ia merasakan cinta atau jatuh cinta. Hal ini disebabkan dalam otak ia mengirimkan sinyal tanda bahaya. Layaknya seorang yang sedang merasa dalam bahaya, ia akan mengartikan cinta sebagai sesuatu yang harus dihindari. Ia akan mulai gelisah yang berlebihan, mual, dan pusing. Hal yang harus dilakukan pada fase ini adalah metode bicara pada diri sendiri dan memprogram pikiran dengan afirmasi positif. Anda bisa mengatakan "Tenang, ini hanya sekedar pusing dan mual saja. Kamu akan tenang!!"
2.      Hindari stres
Salah satu pemicu kegelisahan berlebihan adalah stres. Hindari kejadian-kejadian yang memaksa anda untuk berpikir terus menerus. Tempatkan diri anda pada kegiatan yang anda suka untuk mengalihkan perhatian Anda, seperti hobi atau hal-hal lain yang menenangkan.

3.      Hindari kafein dan rokok
Kafein yang terdapat pada kandungan minuman teh, kopi, soda, dsb, akan memicu jantung manusia untuk berdetak lebih kencang dari biasanya. Rokok juga akan memicu kondisi anda pada jantung yang berdetak lebih cepat, dan toh pemerintah juga menyatakan bahwa rokok bisa merusak kesehatan, well....ini juga free will anyway.. Perbanyak mengkonsumsi air putih.

4.      Menjalani Pengobatan
Tentu saja untuk mendapatkan obat ini, Anda harus berkonsultasi dengan dokter ahli kejiwaan. Apabila gejala-gejala sudah makin parah, maka Anda akan membutuhkan pengobatan untuk membuat diri Anda tenang. Hubungi dokter untuk menjalani program pengobatan.
Tapi Buat para philophobic , masih bisa normal lagi kok. Biasanya para terapis bakal ngajak mereka buat berpikir positif tentang cinta. Dalam ilmu psikologi, ada terapi yang namanya desensitisasi, di mana seorang yang punya phobia dihadapkan dengan obyek yang ditakutinya secara perlahan-lahan, sambil terus diberi citra positif tentang obyek tersebut. Supaya nggak antipati lagi sama cinta, mereka dikenalkan dengan ‘obyek cinta’ yang positif. Nggak mesti pacar Iho! Mungkin saja dalam bentuk sahabat yang dipercaya atau seorang anak kecil yang lovable. Dengan begitu, perlahan-lahan mereka sadar kalau cinta itu memang ada dan ‘nggak berbahaya’. Berhubunya philophobia berhubungan dengan pengalaman bawah sadar, banyak juga ahli yang melakukan terapi dengan mengajak mereka buat ngobrol panjang lebar. Biar mereka nggak sering memendam kesedihannya lagi

5.      Berhenti mengingat-ingat hal-hal yang memicu kegelisahan Anda
Tidak dapat dipungkiri, manusia selalu punya masa lalu. Kemungkina masa lalu Anda bisa menjadi pemicu Philophobia. Anda harus bisa memaafkan kesalahan di masa lalu. Anda juga harus melupakan apa yang sudah terjadi dan tak bisa merubah masa lalau. Apa yang kita punya adalah hari ini dan masa depan. Lakukan sesuatu. Bertanggung jawab pada diri Anda sendiri untuk membuat diri Anda bahagia akan lebih berarti daripada merenungi dan menanti orang lain untuk membahagiakan Anda.

6.      Mintalah Tuhan untuk mengubah cara pandang Anda akan Cinta
Sebagai manusia biasa, berat sekali harus membebani diri sendiri akan ketakutan, apalagi ketakutan akan cinta. Semua perasaan diciptakan oleh Tuhan. Manusia tidak dapat mengingkari akan hadirnya perasaan sakit, bahagia, sedih, dan cinta. Libatkan Tuhan agar Anda mampu merubah cara pandang Anda tentang Cinta.

7.      Berceritalah pada orang yang bisa Anda percaya
Manusia akan selalu membutuhkan manusia lain. Saat Anda sadar bahwa anda memiliki ketakutan akan cinta, cobalah sharing dan berbagi dengan orang lain.
Saat kita lagi naksir sama seseorang, ketawa bareng sahabat, dipeluk dengan sayang sama ortu, itu semua terny merupakan ‘hadiah’ yang mungkin nggak dimiliki oleh teman-teman kita yang memiliki philophobia. Thomas Merton, seorang penulis, pernah bilang gini, “Love is not just something that happens to you: It is a certain special way of being alive. Love is, in fact, an intensification of life, a completeness, a fullness, a wholeness of life….” Hidup memang nggak lengkap tanpa cinta. Meskipun kadang cinta bikin kita menangis dan marah, tapi justru di saat itu lah kita bisa belajar banyak mengenai hidup yang sebenarnya. Be thankful for that!

Kutipan dari sebuah buku yang ku baca :  
 “Love is work. Perlu sebuah usaha untuk mencintai, perlu sebuah usaha untuk merasa jatuh cinta dan perlu sebuah usaha untuk dicintai. tapi yang terpenting adalah perlu sebuah untuk menghargai. so apa sih cinta ? kamu bisa mengartikan cinta dengan apa saja . tapi, satu yang harus kamu sadari , cinta bisa datang kapan saja dari hal yang sangat sederhana”

Bisa saja cinta datang karna terbiasa dengan nya. terbiasa mendengar suaranya, terbiasa berbicara dengan nya, terbiasa tertawa bersama nya. tidak perlu banyak alasan untuk mulai mencintai, karna cinta bisa terjadi begitu saja bahkan tanpa kita sadari.
Bersyukurlah karna kau masih dicintai, bersyukurlah bila kau masih mampu mencintai, karna ada orang diluar sana yang memiliki rasa takut karena cinta. seharusnya cinta menjadi hal yang sangat membahagiakan bukannya menjadi hal yang sangat menakutkan. Ketakutan bagaimana pun itu harus di hadapi karna menjadi kalah sampai kapanpun bukanlah sebuah pilihan. Kembali lah untuk belajar mencintai seperti anak yang yang belajar berjalan, berkali-kali harus terjatuh dan ia tidak menyerah.
Carilah orang yang mampu menerima mu apa adanya. Dirimu yang sesungguhnya. Seseorang yang mampu membantumu sembuh dari segala hal yang membelenggumu. Yang tak ragu untuk menerimamu dan mengatasi ketakutanmu. Jujurlah pada dirimu sendiri dan jujurlah padanya, ingin bagaimana kamu sebenarnya ? Orang tidak akan tau cara untuk sembuh bahkan kalau dia sendiri tidak mau mengakui bahwa dia sedang sakit. Terimalah keadaan mu dengan lapang dada dan berusahalah untuk sembuh. Ingin untuk  dapat mencintai dan dicintai bukanlah sebuah dosa. Fighting

3 komentar:

  1. Thankyu buat tulisannya kak^^
    Enak banget dipake buat referensi ceritaku :D

    Oh ya, kak ijin make quotes2 di kalimat terakhir ya^^

    “Love is not just something that happens to you: It is a certain special way of being alive. Love is, in fact, an intensification of life, a completeness, a fullness, a wholeness of life….”Thomas Merton

    “Love is work. Perlu sebuah usaha untuk mencintai, perlu sebuah usaha untuk merasa jatuh cinta dan perlu sebuah usaha untuk dicintai. tapi yang terpenting adalah perlu sebuah untuk menghargai. so apa sih cinta ? kamu bisa mengartikan cinta dengan apa saja . tapi, satu yang harus kamu sadari , cinta bisa datang kapan saja dari hal yang sangat sederhana”

    Bisa saja cinta datang karna terbiasa dengan nya. terbiasa mendengar suaranya, terbiasa berbicara dengan nya, terbiasa tertawa bersama nya. tidak perlu banyak alasan untuk mulai mencintai, karna cinta bisa terjadi begitu saja bahkan tanpa kita sadari.
    Bersyukurlah karna kau masih dicintai, bersyukurlah bila kau masih mampu mencintai, karna ada orang diluar sana yang memiliki rasa takut karena cinta. seharusnya cinta menjadi hal yang sangat membahagiakan bukannya menjadi hal yang sangat menakutkan. Ketakutan bagaimana pun itu harus di hadapi karna menjadi kalah sampai kapanpun bukanlah sebuah pilihan. Kembali lah untuk belajar mencintai seperti anak yang yang belajar berjalan, berkali-kali harus terjatuh dan ia tidak menyerah.
    Carilah orang yang mampu menerima mu apa adanya. Dirimu yang sesungguhnya. Seseorang yang mampu membantumu sembuh dari segala hal yang membelenggumu. Yang tak ragu untuk menerimamu dan mengatasi ketakutanmu. Jujurlah pada dirimu sendiri dan jujurlah padanya, ingin bagaimana kamu sebenarnya ? Orang tidak akan tau cara untuk sembuh bahkan kalau dia sendiri tidak mau mengakui bahwa dia sedang sakit. Terimalah keadaan mu dengan lapang dada dan berusahalah untuk sembuh. Ingin untuk dapat mencintai dan dicintai bukanlah sebuah dosa. Fighting

    Boleh mampir buat baca ceritaku di sini Kangyuroo.wordpress.com (Philophobia, Fear of Falling in Love or Being in Love)

    BalasHapus
  2. makasih untuk tulisannya.. sangat membantu.. doakan saya yang sedang mencoba keluar dari kondisi ini

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus